
Bangkatimes.com|Pangkalpinang – Iskandar Aidul Fitri selaku Kepala Bagian Ekonomi Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang mewakili Penjabat Walikota Pangkalpinang menghadiri undangan Rapat Koordinasi dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah dan Pembahasan Evaluasi Dukungan Pemerintah Daerah dalam Program 3 Juta Rumah oleh Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) melalui Zoom Meeting di Smart Room Center (RSC) Lt.2 Kantor Walikota Pangkalpinang, Senin (06/10/25).
Melalui wawancara awak media, Iskandar menghadiri rapat koordinasi mingguan yang diselenggarakan mendagri atas arahan Menteri Keuangan dalam rangka percepatan belanja daerah untuk pertumbuhan ekonomi.
“Kami menghadiri rakor mingguan yang disampaikan oleh Kemendagri, agenda ini adalah arahan Menteri Keuangan dalam rangka percepatan belanja daerah untuk pertumbuhan ekonomi. Rapat tersebut dibuka oleh Sekjend Kemendagri, karena mendagri berhalangan yang saat ini sedang mendampingi presiden ke PT. Timah Tbk,” ungkapnya.

Iskandar menambahkan bahwa Kota Pangkalpinang terkait inflasi September 2025 masih jauh di bawah rentang toleransi nasional 2,5±1% yaitu YoY di angka 1,75% dan MtM 0,59% dengan andilitasi disumbang oleh makanan dan minuman serta tembakau sebesar 1,90%.
“Inflasi nasional secara years on years (YoY) di angka 2,65% dan month to month (MtM) di angka 0,21%. Sementara Kota Pangkalpinang inflasi September 2025 YoY di angka 1,75% dan MtM 0,59% yang dapat dikatakan bahwa inflasi Kota Pangkalpinang masih jauh di bawah rentang toleransi nasional 2,5±1% yang artinya paling rendah 1,5% dan paling tinggi 3,5%. Untuk andilitasi nasional disumbang oleh makanan dan minuman serta tembakau 1,43% sama halnya Kota Pangkalpinang disumbang oleh makanan dan minuman serta tembakau sebesar 1,90%,” ujarnya.

Iskandar menyoroti paparan Kemendagri bahwa Kota Pangkalpinang dengan inflasi hingga bulan September 2025 secara YoY yaitu 1,75% masuk dalam kategori 10 Kota terendah inflasi.
“Berdasarkan paparan Kemendagri bahwa Kota Pangkalpinang masuk dalam 10 kota terendah inflasi hingga bulan September 2025 secara YoY yaitu 1,75%. Lebih lanjut Kemendagri juga menyampaikan bahwa inflasi tertinggi berada di Sumatera Utara yaitu di angka 5,32% sedangkan inflasi terendah dipegang oleh Maluku Utara,” jelasnya.
By: B..