,

Pentingnya Menjaga Kesehatan Lingkungan Sejak Dini Bersama Siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Namang

by -1968 Views

Oleh : Bela Aulia, Giva Lihin, Faiz Mush’ab Assariy

Mahasiswa Konservasi Sumber Daya Alam Unmuh Babel

BANGKA BELITUNG – Kerusakan lingkungan merupakan deteriorasi atau penurunan mutu (kemunduran) lingkungan. Kerusakan terjadi baik karena faktor alam dan manusia. Namun di era modern kerusakan banyak terjadi karena gaya hidup manusia dan peningkatan populasi. hal ini selaras dengan penafsiran Surah Ar-Rum ayat 41 yang menyatakan bahwa :

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut yang disebabkan karena perbuatan manusia, Allah SWT menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar kembali (ke jalan yang benar)”.

Berikut penyebab kerusakan yang sering terjadi:
1. Pencemaran lingkungan, Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1998 adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air atau udara sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Contoh pencemaran seperti sampah industri, pertanian, dan dosmetik yang mencemari tanah, air dan udara.

2. Deforestasi hutan yaitu penggundulan hutan untuk alih fungsi lahan menjadi pertanian maupun perumahan, dll.

3. Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca yang berasal dari pembakaran, asap indutri dan kendaraan.

4. Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam seperti tambang timah tiada henti, penangkapan ikan dengan pukat harimau dan untuk di Sungai dengan di setrum.

Dari empat permasalahan di atas tentu akan memiliki dampak yang signifikan diantaranya:
1. Pencemaran lingkungan dikarenakan limbah dari plastic sekali pakai mengakibatkan peningkatan sampah. Kemudian pabrik yang memproduksi fast fashion membuang limbah tekstil sembarangan yang membuat air dan udara tercemar.

2. Kemasan dari plastik sekali pakai yang sering dibuang sembarangan dan menjadi tumpukan sampah, seperti bungkus chiki-chiki, kantong plastik dan sedotan plastik yang sering kita gunakan saat belanja di luar sulit diurai sehingga menimbul karbon dioksida, metana, dan senyawa lainnya yang menimbulkan penyakit dan pemanasan global serta bencana banjir

3. Perubahan iklim, terjadi karena deforetasi atau penebangan pohon, emisi industry, pembakaran sampah dan peningkatan timbunan sampah di TPA serta peningkatan jumlah kendaraan pribadi. Hal ini mengakibatkan suhu meningkat, perubahan pola cuaca yang ekstrem dan kenaikkan permukaan air laut. Semua hal tersebut mulai terjadi di zaman sekarang dan dapat kita rasakan.

Dalam rangka menjaga keberlangsungan kesehatan bumi, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa:

“Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah Upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum”.

Oleh karena itu, edukasi pelestarian lingkungan perlu dilakukan sedari dini. Mahasiswa Proyek di Desa Unmuh Babel Prodi Konservasi Sumber Daya Alam melakukan sosialisasi pelestarian lingkungan kepada anak sekolah dasar atau yang sering disebut dengan gen alpha agar siswa sudah terbiasa untuk lebih mencintai lingkungan dan mengerti pertingnya lingkungan yang sehat demi keberlangsungan hidup.

Dalam sosialisasi ini disampaikan poin-poin dalam menjaga kelestarian lingkungan, yaitu:
1. Pengurangan limbah plastik sekali pakai dengan menganjurkan membawa bekal dengan tempat yang dapat digunakan berkali-kali dan tumbler.

2. Merecycle atau mendaur ulang sampah seperti menggunakan ban bekas untuk pot tanaman.

3. Memilah sampah, membuang sampah sesuai jenisnya. Kemudian sampah plastic yang dapat dijual seperti botol dan kaleng akan dijual ke bank sampah, dan sampah organic dapat dijadikan pupuk.

4. Menghemat energi, dengan mematikan lampu saat tidak digunakan dan menggunakan air secara bijak.

5. Menanam pohon untuk menghasilkan Oksigen dan menyerap karbon, dengan menggunakan pohon lokal yaitu Pohon Pelwan(Tristaniopsis merguensis) yang menjadi endemik Namang. (Red/**)

banner 728x90

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *